Akhi.. Ukhti.. Belajarlah Agama Cukup dari Internet

Dakwah.web.id - Ini adalah zaman modern. Zaman dimana teknologi sudah semakin canggih. Berbagai kebutuhan yang dulu terasa sulit kini menjadi terasa mudah dan ringan. Salah satunya belajar agama. Jika dulu kita kesulitan untuk mencari referensi agama, maka sekarang lebih mudah dengan adanya internet.

Ya, belajar agama dari internet lebih mudah. Kita tidak perlu capek-capek datang ke pengjian, ke pesantren, atau ke majlis-majlis ilmu. Kita cukup nongkrong di depan layar pc atau gadget, dan kita nikmati kajiannya. Meskipun kita tidak tahu siapa ustadz yang mengisi kontennya, bagaimana kapasitas keilmuannya, dan bagaimana akhlak serta pribadinya, asalkan nama situsnya menggunakan domain-domain yang terkesan islami dan di dalamnya ada kalimat semacam subhanalloh, astagfirulloh, alhamdulillah, maka kita harus percaya dan tidak perlu tabayyun.

Misal, ketika situs dengan domain islami memuat satu tulisan dengan judul, "Astagfirulloh! Ternyata Pokemon Go artinya adalah Aku Yahudi". Maka kita harus percaya dan menyebarkan informasi tersebut ke semua orang. Biar bermanfaat sehingga kita menjadi muslim yang bermanfaat bagi manusia lain.

Sejatinya, islam adalah agama yang mudah. Agama yang tidak mempersulit. Untuk apa kita mempersulit dalam beragama, termasuk dalam mempelajarinya? Agama yang seharusnya mudah jangan dibuat sulit. Bahkan belajar agama pun tak perlu tuntunan para ulama dan orang-orang shalih. Kita cukup baca Al-Quran dan As-Sunnah, tak perlu dengar kata-kata ulama dan nasihat-nasihat mereka. Kita harus kembali kepada islam yang lurus, islam yang benar pada kemurniannya. Yakni kembali kepada al-Quran dan as-Sunnah, meskipun cuma bisa baca terjemahannya.

Akhi.. Ukhti.. Belajarlah Agama Cukup dari Internet

Wahai Akhi, Ukhti dan semua teman-teman yang bicaranya ana-anaan, antum-antuman.. Ayo kita menjadi pribadi yang Qurani, pribadi yang tegas di atas Sunnah. Jauhi bid'ah, yakni segala sesuatu yang berkaitan dengan islam namun tidak ada di zaman Rasul. Hendaknya kita kritisi fenomena internet di zaman sekarang. Sebagaimana beberapa hari yang lalu ada media-media fitnah yang ramai membangga-banggakan MTQ. Pedahal sesungguhnya MTQ adalah bid'ah. Semua yang ada di dalamnya tidak ada contohnya dari Rasulullah SAW.

Zaman Rasulullah sejatinya tidak ada al-Quran yang dilomba-lombakan. Tidak ada lomba qiraat, lomba menulis, lomba tahfidz, tahsin, dan masih banyak lagi yang dilombakan. Sadarkah kita dengan bid'ah-bid'ah itu? Astagfirulloh, mungkin ini bagian dari konspirasi Yahudi dan Amerika untuk menjauhkan umat islam dari ajarannya.

Kita tidak perlu berlomba-lomba pada sesuatu yang tidak dicontohkan. Sebab al-Quran memerintahkan kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, bukan berlomba-lomba dalam bid'ah yang jelas-jelas menyesatkan dan akan menjerumuskan ke dalam neraka.

Semoga semua faham dengan maksud tulisan satir dan sarkasme ini. Sebab kebaikan tidak akan tertukar bagi orang-orang yang cerdas. Insyallah.

Komentar