Dakwah.web.id ~ Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Bagi kita yang akan masuk atau memasukkan anak ke sekolah tentu akan dibuat bingung dengan pilihan sekolah-sekolah yang saat ini banyak bertebaran. Kita dihadapkan pada berbagai macam pilihan sekolah. Baik sekolah Negeri maupun sekolah swasta. Dan jenisnya pun cukup beragam, ada sekolah umum, ada madrasah, ada sekolah kejuruan dan masih banyak lainnya. Selain itu setiap sekolah pun memiliki kurikulum, pendekatan, cara pengajaran, serta nilai-nilai yang berbeda dalam menerapkan misi pendidikannya.
Tentu semua sekolah yang ada harus menjadi pertimbangan bagi kita atau bagi para orang tua yang akan memasukkan anaknya ke sekolah. Agar nanti sekolah yang kita pilih benar-benar menjadi pilihan terbaik, dan sesuai dengan kebutuhan kita saat ini maupun untuk bekal di masa yang akan datang. Sebab, memilih pendidikan saat ini adalah salah satu bagian penting dalam menentukan masa depan untuk kita atau anak kita ke depannya. Bila kita salah pilih, ini akan berakibat fatal bagi masa depan yang diharapkan.
Ayah Edy Parenting Mengemukakan beberapa tips untuk memilih sekolah terbaik untuk Anak:
1. Perhatikan baik-baik mulai kita datang dan bertanya informasi apakah kita disambut dengan baik, ramah, dijelaskan dengan sabar; atau malah sebaliknya, tidak ada yang menyapa, tidak ramah, tidak paham info dan dipimpong kesana kemari.
Itu artinya secara sistem dan kesiapan sekolah dan sumber dayanya masih berantakan dan tidak terkoordinasi dengan baik; itu akan sangat berdampak pada anak saat proses belajar mengajar berlangsung. Jika gurunya tidak ramah pada kita saat itu Bisa dipastikan banyak guru yang tidak ramah, tidak sabar pada saat mengajar anak kita di sekolah.
2. Pada saat kita bertanya tentang sekolah, apakah sekolah meminta komitment pada orang tua, jika perlu dalam bentuk resmi ditanda tangani untuk mengajak orang tua bekerjasama dalam menyelesaikan masalah anak secara tuntas hingga ke rumah, atau lebih banyak membahas syarat-syarat administrasi pendaftaran dan biaya-biaya yang harus dibayarkan?
Itu artinya sekolahnya lebih fokus pada bidang administratif dan keungan daripada ke anak didiknya dan proses pendidikannya. Sekolah semacam ini biasanya terlihat mentereng dan keren tapi muridnya banyak mengalami masalah dan tertekan.
3. Apakah banyak tukang jualan makanan yang tidak jelas di depan sekolah? Atau memiliki kantin sendiri atau anak malah dianjurkan membawa bekal dari rumah.
Jika sekolah membiarkan banyak tukang jualan maknan dan anak dibolehkan membelinya berarti sekolah tersebut tidak peduli pada kesehatan anak kita terutama pada makanan yang berpotensi mengandung racun atau bahkan narkoba (zaman sekarang banyak gula-gula yang disisipi narkoba - seperti berita-berita investigasi di tv).
4. Pergilah ke kantin sekolah tersebut saat anak-anak istirahat dan makan di sana; perhatikan apa obrolan mereka, apakah mereka menggunakan kata yang halus dan sopan atau sebaliknya; dan bagaimana mereka bergaul di sana apakah lebih banyak memuji atau mengejek atau malah "nge gank" dan tidak membaur saat makan;
Jika anak membicarakan hal-hal negatif dan melakukan hal-hal negatif itu artinya prilaku itulah yang nanti akan ditularkan pada anak kita dan dibawa pulang kerumah. Artinya sekolah kurang peduli pada perkembangan akhlak anak.
5. Pergilah ke toiletnya setelah lihat kelasnya ; apa bila toiletnya kotor dan bau; jelas bahwa sekolah tersebut tidak peduli pada kebersihan. Karena Toilet adalah ukuran kebersihan sekaligus barometer kepedulian dari pihak pengelola terhadap institusi yang dipimpinnya.
Demikian apa yang dipaparkan oleh Ayah Edi yang memberi tips ringan dalam mempermudah orang tua untuk memilihkan sekolah bagi anak-anaknya. Yang secara keseluruhan, kita diarahkan untuk melihat situasi dan kondisi sekolah yang kelak akan menjadi tempat belajar dan bersosial anak kita. Sehingga patutlah kita memperhatikan hal-hal tersebut.
Sebagai orang tua, khususnya muslim, tanggung jawab mendidik anak bukan hanya pada pendidikan umum saja. Setiap orang tua mempunyai kewajiban mengarahkan anak-anaknya untuk dapat mempelajari ilmu agama serta mengarahkan karakter anak-anaknya agar menjadi pribadi yang sholeh, tangguh, dan meiliki moral serta spiritual yang baik. Sebab anak sholeh adalah berkah bagi orang tua. Rasulullah SAW bersabda:
إذا مات الإنسان انقطع عمله، إلا من ثلاث: من ولد صالح يدعو له، أو صدقة جارية من بعده، أو علم ينتفع بهArtinya:"Tatkala manusia meninggal maka putuslah amalnya. Kecuali dari tiga, (1) Anak shaleh yang berdoa untuknya, (2) Shadaqoh jariyah setelahnya, (3) Ilmu yang bermanfaat karenanya." (HR. Muslim)
Nah, dalam hal ini orang tua tidak boleh lepas mengarahkan anak agar dapat mengenyam pula pendidikan yang berkaitan dengan bidang keagamaannya. Oleh karena itu, ketika memasukkan anak ke lembaga sekolah, carilah sekolah yang terintegrasi dengan lembaga pendidikan keislaman semisal pondok pesantren. Hal ini agar menyelaraskan pendidikan umum serta pendidikan agama sehingga anak-anak kita kelak mampu menjadi pribadi yang tidak hanya pintar secara intelektual namun juga pintar dalam moral dan spiritual.
Jadi, pada intinya, orang tua harus juga mempertimbangkan pendidikan agama, karakter, serta moralitas untuk sang anak. Sebab mendidik anak tidak hanya untuk kepentingan dunia, melainkan juga kepentingan akhirat.
Sebagai seorang mukmin, kita sangat mengharapkan diri kita, atau anak keturunan kita bisa menjadi pribadi yang shaleh dan taat beribadah. Bagaimana mungkin seorang mukmin bisa taat beribadah apabila ia tidak tahu ilmu agama serta tidak dibiasakan untuk berperilaku baik serta giat beribadah? Sehingga orang tua memiliki kewajiban untuk memperhatikan hal ini. Untuk bisa menem[patkan anak didiknya di lingkungan orang-orang yang taat beragama.
Semoga Allah memudahkan dan meluruskan niat kita. Allahumma amiin.
***
Ilustrasi Gb: Kompasiana.com
Diolah dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar