Maman Imanul Haq dan Peluang Maju Dalam Pilgub Jabar 2018

Maman Imanul Haq

Dakwah.web.id ~ Nama Kang Maman (KH. Maman Imanul Haq) belakangan ini mencuat menjadi salahsatu kandidat Kepala daerah Jawa Barat. Oleh teman-temannya di DPP PKB, ia sering didorong untuk memperhatikan masa-masa jelang pilkada (Pemilihan gubernur Jawa Barat awal 2018 mendatang).

Bahkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, pria bernama lengkap Maman Imanul Haq tersebut sering disebut-sebut sebagai sosok yang layak maju dalam percaturan Pilgub Jabar mendatang.

Terlalu dini untuk menyebut apakah menjadi calon gubernur atau calon wakil Gubernur. Sebab selain waktunya masih lama, dari sisi politik, perolehan suara PKB Jabar sebagai partai kelas menengah agaknya lebih memungkinkan sebagai kandidat wakil.

Itu hitungan realistis. Tetapi sementara waktu abaikan saja sisi detail dari pencalonan itu.

Yang penting saat ini, sekarang ini, di mana proses Pilgub masih punya waktu, justru di internal PKB Jawa Barat, bahkan NU Jabar turut serta memikirkan kemungkinan Kang Maman sebagai kandidat.

Pada tataran makro, sosok Kang Maman ini memiliki kepantasan untuk dimajukan. Karena 1) dari kiprahnya sebagai politisi sudah cukup modal. 2) Dari sisi usia sangat ideal. Lahir tahun 1972. Tak jauh beda dengan usia kandidat lain seperti Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, dan lebih ideal secara usia dari Dedi Wahidi Ketua PKB Jabar yang masanya mungkin bisa dibilang sudah lewat untuk sebuah kontestasi Pilkada saat ini.

Di kalangan nahdliyin Jabar nama Kang Mamang sudah popular. Tetapi memang tidak semua melihat sisi objektif sosok dirinya. Ada yang meragukan, ada yang kurang peduli, ada pula yang mendukung. Itu normal dan wajar.

Tetapi dari sekian banyak perhitungan, agaknya nama Kang Maman Imanul Haq ini cukup layak "dijual" karena bagaimanapun juga kita harus menilai bahwa di setiap partai seperti Golkar, Demokrat, PDIP, Hanura, Gerindra dll, juga tidak muncul sosok yang moncer. Bahkan kalau dihitung secara popularitas, nama Kang Maman lebih bagus dari politisi lain.

Dari cara pandang ini memungkinkan kita, warga NU untuk berpikir realistis dan objektif. Sisi kelemahan Kang Maman pasti ada, tetapi kita juga harus melihat sisi kelemahan kandidat-kandidat dari partai lain. Kompetitor yang mudah dilihat saat ini adalah Dedi Mulyadi sebagai unggulan yang cukup menawan untuk Pilkada Jawa Barat dengan segmen kuat di pedesaan, ada pula Ridwan Kamil yang populer untuk masyarakat perkotaan. Ada Dedi Mizwar yang segmentasi penggemarnya tetap ada, minimal di kalangan PKS. Ada pula Netty Heryawan, yang juga kuat di segmen pemilih PKS. Dan TB Hasanudin Ketua PDIP Jabar dengan segmen nasionalis Jawa Barat.

Maka siapakah kandidat PKB sebagai partai kelas menengah? Di sinilah kemudian nama Kang Maman harus diperhitungkan secara matang. Secara intelektual cukup, dari sisi mental keberanian sangat kuat, dan dari sisi popularitas tinggal ditambah dongkrakan agar popularitasnya melebar di luar kalangan nahdliyin.

PKB Jawa Barat punya kesempatan yang baik saat ini. Mumpung masih ada waktu dan kesempatan. Rancang serius adalah kewajiban bersama warga NU. PKB juga harus serius kompak dalam hal ini. Kesempatan seringkali hanya satu kali. Jangan sia-siakan. Semoga Allah Swt Meridloi....Amin.

(Catatan sederhana ini ditulis oleh Asep Sultoni,-Karawang) 

Komentar