Billal, Banser Bandung Barat Yang Militan

Billal, Banser Bandung Barat Yang Militan

Dakwah.web.id ~ Nahdlatul Ulama tak pernah kehabisan regenerasi kader-kader pemuda yang militan. Di setiap wilayah senantiasa ada kader-kader muda yang bermunculan. Kali ini datang dari wilayah Bandung Barat, ia bernama Iwan Billal Ruswendi.

Akhir tahun 2014, adalah awal mula pertama kali Bilal (begitu ia akrab disapa) masuk dalam barisan pemuda Nahdlatul Ulama. Kala itu ia yang sebelumnya aktif mengurus organisasi pramuka diajak oleh Satkoryon Banser Sindangkerta untuk turut bergabung di GP Ansor Sindangkerta. Dan tanpa pikir panjang ajakan tersebut ia sambut dengan senang hati.

Awalnya ia mengikuti kegiatan PKD Ansor sebagai salah satu syarat pengkaderan. Kemudian berlanjut dalam kegiatan Diklatsar Banser. Hari-hari yang sebelumnya nampak biasa baginya seolah menjadi semakin berarti. Menurutnya, bergabung di Ansor dan Banser membuatnya lebih dekat dengan ulama. Ia yang awalnya jarang konsen dalam kegiatan pengajian dan dakwah islam kini menjadi banyak terlibat di dalamnya. Selain menambah pengetahuan dan pengalaman, ia pun merasakan banyak berkah yang didapat.

Selain itu, keikutsertaannya di Banser memberinya tanggung jawab yang lebih. Sebab setiap ada kegiatan keagamaan, Banser sering ditugaskan untuk menjadi bagian terdepan dalam pengawalan, pengamanan, dan ketertiban. Terlebih, semua itu ia lakukan dengan sukarela fi sabilillah.

Militansinya tidak diragukan lagi. Ansor maupun Banser Sindangkerta kerap kali diinisiasi untuk melakukan berbagai kegiatan. Sehingga perjalanan organisasi senantiasa nampak hidup dan penuh dengan dinamika.
Satu hal menarik lainnya, ia sangat bangga berbaju NU, Ansor, dan Banser. Simbol-simbol ke NU-an sering kali ia pakai meski tidak sedang dalam kondisi dinas. Kendaraan, baju, dan atribut lainnya ia pakaikan simbol ke-NU-an. Dan ini menjadi bukti nilai confidence yang tinggi menjadi bagian dari Nahdlatul Ulama. Dimana saat ini masih sedikit sekali kader NU yang kurang pede menghunakan simbol-simbol ke-NU-an.

Bahkan satu ketika, ia pun yang juga berprofesi sebagai guru pernah memakai baju Bansernya ke sekolah. Ia mengunakannya ketika mengajar di kelas. Hal ini ia lakukan untuk memperkenalkan nilai-nilai agama dan pancasila, menjungjung tinggi aqidah islam dan mencintai NKRI. Tentu selaras dengn apa yang dijalankan oleh Banser.
***
(rm)

Komentar