Dakwah.web.id ~ Setiap muslim tentu tidak asing dengan doa. Dimana berdoa adalah salah satu bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan tuhannya. Dan tentu di dalamnya memiliki nilai ibadah.
Selain itu, sudah maklum kiranya bahwa ketika kita sedang berdoa, biasanya kita mengangkatkan kedua tangan dan mengadahkannya ke langit. Hal ini karena kesunnahan sebagaimana yang telah tercantum dalam hadits:
Seorang badui Arab menghadap Rasulullah SAW pada hari Jum’at dengan berkata : “Ya Rasulullah, binatang ternak, sanak keluarga dan para manusia sudah ditimpa bencana, maka Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, manusiapun mengangkat tangan mereka sambil berdo’a (H.R. Bukhari)
Al-Imam al-Hafidz al-Lughowi as-Sayyid Muhamammad Murtadlo az-Zubaidy al-Hasany al-Hanafy berkata dalam kitabnya "Ittihaf as-Saadat al-Muttaqiina bi Syarh Ihya 'Ulumuddin" (Juz 2, Hal. 104, Darul Fikr Libanon):
"Jika dikatakan, 'mengapa (saat berdoa) mengangkat (mengadahkan) kedua tangan ke langit yang mana itu merupakan arah atas?'"
"Maka sang penulis kitab Ihya Ulumuddin (Imam al-Ghazali) memberikan isyarah jawaban dengan berkata":
Dan tentu, ini menjadi satu pemaparan agar tidak terjadi salah faham dengan menganggap bahwa mengangkat tangan saat sedabg berdoa ke arah langit adalah karena Allah SWT ada di langit. Hal ini jelas keliru. Sebab Allah SWT ada tanpa tempat. Allah SWT ada tanpa membutuhkan tempat untuk keberadaannya. Termasuk Allah SWT tidak bersemayam di 'arasy (langit).
Semoga bermanfaat. Maha suci Allah yang tidak serupa dengan makhluk. Ia lah tuhan yang telah menciptakan makhluk dan tiada ada sesuatu apapun yang bisa menandinginya.
***
Rm
Selain itu, sudah maklum kiranya bahwa ketika kita sedang berdoa, biasanya kita mengangkatkan kedua tangan dan mengadahkannya ke langit. Hal ini karena kesunnahan sebagaimana yang telah tercantum dalam hadits:
ﺃَﺗَﻰ ﺭَﺟُﻞٌ ﺃَﻋْﺮَﺍﺑِﻲٌّ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺒَﺪْﻭِ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺠُﻤُﻌَﺔِ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻫَﻠَﻜَﺖْ ﺍﻟْﻤَﺎﺷِﻴَﺔُ ﻫَﻠَﻚَ ﺍﻟْﻌِﻴَﺎﻝُ ﻫَﻠَﻚَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﻓَﺮَﻓَﻊَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﻭَﺭَﻓَﻊَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺃَﻳْﺪِﻳَﻬُﻢْ ﻣَﻌَﻪُ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ
Artinya:Seorang badui Arab menghadap Rasulullah SAW pada hari Jum’at dengan berkata : “Ya Rasulullah, binatang ternak, sanak keluarga dan para manusia sudah ditimpa bencana, maka Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, manusiapun mengangkat tangan mereka sambil berdo’a (H.R. Bukhari)
Al-Imam al-Hafidz al-Lughowi as-Sayyid Muhamammad Murtadlo az-Zubaidy al-Hasany al-Hanafy berkata dalam kitabnya "Ittihaf as-Saadat al-Muttaqiina bi Syarh Ihya 'Ulumuddin" (Juz 2, Hal. 104, Darul Fikr Libanon):
ﻓﺈﻥ ﻗﻴﻞ ﻓﻤﺎ ﺑﺎﻝ ﺍﻷﻳﺪﻱ ﺗﺮﻓﻊ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻭﻫﻲ ﺟﻬﺔ ﺍﻟﻌﻠﻮ??
Artinya:"Jika dikatakan, 'mengapa (saat berdoa) mengangkat (mengadahkan) kedua tangan ke langit yang mana itu merupakan arah atas?'"
ﻓﺄﺷﺎﺭ ﺍﻟﻤﺼﻨﻒ ﺃﻱ ﺍﻟﻐﺰﺍﻟﻲ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﺑﻘﻮﻟﻪ:
Artinya:"Maka sang penulis kitab Ihya Ulumuddin (Imam al-Ghazali) memberikan isyarah jawaban dengan berkata":
ﻓﺄﻣﺎ ﺭﻓﻊ ﺍﻷﻳﺪﻱ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ ﻭﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﺇﻟﻰ ﺟﻬﺔ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﻓﻬﻮ ﻷﻧﻬﺎ ﻗﺒﻠﺔ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀDemikian paparan al-Zubaidiy (dalam kitabnya).Artinya:"Adapun mengangkat tangan ke arah langit ketika memohon dan berdoa, maka itu karena Langit adalah kiblatnya doa".
Dan tentu, ini menjadi satu pemaparan agar tidak terjadi salah faham dengan menganggap bahwa mengangkat tangan saat sedabg berdoa ke arah langit adalah karena Allah SWT ada di langit. Hal ini jelas keliru. Sebab Allah SWT ada tanpa tempat. Allah SWT ada tanpa membutuhkan tempat untuk keberadaannya. Termasuk Allah SWT tidak bersemayam di 'arasy (langit).
Semoga bermanfaat. Maha suci Allah yang tidak serupa dengan makhluk. Ia lah tuhan yang telah menciptakan makhluk dan tiada ada sesuatu apapun yang bisa menandinginya.
***
Rm
Komentar
Posting Komentar