35 Santri KBB Meriahkan Milad Pesantren Bayt Tamyiz Indramayu

35 Santri KBB Meriahkan Milad Pesantren Bayt Tamyiz Indramayu

Dakwah.web.id ~ Pesantren Bayt Tamyiz Indramayu pada hari Minggu (10/1) mengadakan miladnya yang ke - 6. Dalam rangkaian kegiatan milad ini diadakan berbagai kegiatan, termasuk penampilan dari santri-santri yang mondok di pesantren tersebut.

35 santri asal Bandung Barat yang kebetulan sedang melaksanakan tugas dari Baznas KBB untuk belajar metode Tamyiz di Pesantren yang dipimpin oleh Abah Abaza ini pun tak luput ikut berpartisipasi. Mereka turut serta memberikan sumbangan penampilan kreasi dalam panggung yang telah disediakan oleh panitia.

Penampilan dari santri Bandung Barat berupa demonstrasi Tamyiz 1 dengan hiasan kreasi yang telah disusunkan sebelumnya. Dimana seluruh santri asal Bandung Barat naik ke sebuah panggung besar yang didepannya disaksikan oleh ratusan tamu yang hadir. Setelah itu pertunjukan dimulai dan mendapatkan apresiasi dari tamu yang hadir.

Sebagaimana diketahui, pesantren Bayt Tamyiz merupakan salah satu pesantren yang  menciptakan dan menerapkan metode yang memudahkan seseorang agar bisa membaca dan menterjemahkan al-Qur'an dan Kitab Kuning secara cepat. Metode tersebut dibuat oleh Ust. Abaza, MM dan dikenal dengan "Metode Tamyiz".

Metode ini telah di tashih oleh K.H. Dr. Akhsin Sakho Muhammad (al-Hafidz, Rektor IIQ Jakarta) sebagai salah satu metode yang memudahkan seseorang dalam belajar membaca dan menterjemahkan al-Quran dan Kitab Kuning secara cepat. Dalam satu pengantarnya beliau mengatakan metode Tamyiz memudahkan para pelajar dengan cara-cara yan menyenangkan.

"Metode Tamyiz adalah formulasi teori Nahwu Shorof Quantum dengan cara pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. Sebuah metode yang mampu membuat anak SD/MI dan siapapun yang bisa membaca al-Qur'an, bisa pintar terjemah al-Qur'an dan Kitab Kuning dalam 100 jam belajar (tidak perlu bertahun-tahun untuk bisa membaca kitab kuning)", tuturnya.

Menurut Ustad Abaza, MM., adanya metode tamyiz ini dimaksudkan untuk memudahkan anak-anak sedari kecil pintar terjemah al-Qur'an dan kitab kuning.

"Tamyiz dimaksudkan untuk menjadi sebuah metode yang dapat digunakan untuk mengajari anak kecil usia SD/MI -dan yang pernah kecil (siapa saja yang sudah bisa membaca al-Qur'an) sehingga mereka dapat membaca, menterjemahkan, menuliskan (imla) dan mengajarkan al-Qur'an dan kitab kuning, sebagaimana Imam Syafi'i kecil dahulu bisa, atau sesuai harapan Bang Kaban (MS Kaban) untuk mencetak "imam-imam syafi'i kecil" di negara mayoritas muslim ini", paparnya dalam pengantar buku Tamyiz.
***
Rm

Komentar